Sabtu, 30 November 2013

Konsep Dasar Asuhan Keperawatan dengan Gangguan Sistem Pencernaan “Hepatitis”



ASUHAN KEPERAWATAN

A.      Konsep Dasar Asuhan Keperawatan dengan Gangguan Sistem Pencernaan “Hepatitis”
1.      Pengkajian
Data dasar tergantung pada penyebab & beratnya kerusakan/gangguan hati
a.      Aktivitas
1)      Kelemahan
2)      Kelelahan
3)      Malaise
b.      Sirkulasi
1)      Bradikardi ( hiperbilirubin berat )
2)      Ikterik pada sklera kulit, membran mukosa
c.       Eliminasi
1)      Urine gelap
2)      Diare feses warna tanah liat
d.      Makanan dan Cairan
1)      Anoreksia
2)      Berat badan menurun
3)      Mual dan muntah
4)      Peningkatan oedema
5)      Asites
e.       Neurosensori
1)      Peka terhadap rangsang
2)      Cenderung tidur
3)      Letargi
4)      Asteriksis
f.       Nyeri / Kenyamanan
1)      Kram abdomen
2)      Nyeri tekan pada kuadran kanan
3)      Mialgia
4)      Atralgia
5)      Sakit kepala
6)      Gatal (pruritus)
g.      Keamanan
1)      Demam
2)      Urtikaria
3)      Lesi makulopopuler
4)      Eritema
5)      Splenomegali
6)      Pembesaran nodus servikal posterior
h.      Seksualitas
1)      Pola hidup/perilaku meningkat resiko terpajan
2.      Diagnosa Keperawatan
Beberapa masalah keperawatan yang mungkin muncul pada penderita hepatitis:
1)      Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan, perasaan tidak nyaman di kuadran kanan atas, gangguan absorbsi dan metabolisme pencernaan makanan, kegagalan masukan untuk memenuhi kebutuhan metabolik karena anoreksia, mual dan muntah.
2)      Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan pembengkakan hepar yang mengalami inflamasi hati dan bendungan vena porta.
3)      Hypertermi berhubungan dengan invasi agent dalam sirkulasi darah sekunder terhadap inflamasi hepar.
4)      Keletihan berhubungan dengan proses inflamasi kronis sekunder terhadap hepatitis.
5)      Resiko tinggi kerusakan integritas kulit dan jaringan berhubungan dengan pruritus sekunder terhadap akumulasi pigmen bilirubin dalam garam empedu.
6)      Risiko tinggi terhadap transmisi infeksi berhubungan dengan sifat menular dari agent virus.

3.  
    Perencanaan
Dx 1: Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan, perasaan tidak nyaman di kuadran kanan atas, gangguan absorbsi dan metabolisme pencernaan makanan, kegagalan masukan untuk memenuhi kebutuhan metabolik karena anoreksia, mual dan muntah.
Intervensi
Rasional
Ajarkan dan bantu klien untuk istirahat sebelum makan
keletihan berlanjut menurunkan keinginan untuk makan
Awasi pemasukan diet/jumlah kalori, tawarkan makan sedikit tapi sering dan tawarkan pagi paling sering
adanya pembesaran hepar dapat menekan saluran gastro intestinal dan menurunkan kapasitasnya.
Pertahankan hygiene mulut yang baik sebelum makan dan sesudah makan
akumulasi partikel makanan di mulut dapat menambah baru dan rasa tak sedap yang menurunkan nafsu makan.
Anjurkan makan pada posisi duduk tegak
menurunkan rasa penuh pada abdomen dan dapat meningkatkan pemasukan
Berikan diit tinggi kalori, rendah lemak
glukosa dalam karbohidrat cukup efektif untuk pemenuhan energi, sedangkan lemak sulit untuk diserap/dimetabolisme sehingga akan membebani hepar.
Keriteria hasil: Menunjukkan peningkatan berat badan mencapai tujuan dengan nilai laboratorium normal dan bebas dari tanda-tanda mal nutrisi.

Dx 2: Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan pembengkakan hepar yang mengalami inflamasi hati dan bendungan vena porta.
Intervensi
Rasional
Kolaborasi dengan individu untuk menentukan metode yang dapat digunakan untuk intensitas nyeri
nyeri yang berhubungan dengan hepatitis sangat tidak nyaman, oleh karena terdapat peregangan secara kapsula hati, melalui pendekatan kepada individu yang mengalami perubahan kenyamanan nyeri diharapkan lebih efektif mengurangi nyeri.
Tunjukkan pada klien penerimaan tentang respon klien terhadap nyeri:
·         Akui adanya nyeri
·         Dengarkan dengan penuh perhatian ungkapan klien tentang nyerinya
klienlah yang harus mencoba meyakinkan pemberi pelayanan kesehatan bahwa ia mengalami nyeri
Berikan informasi akurat dan
·         Jelaskan penyebab nyeri
·         Tunjukkan berapa lama nyeri akan berakhir, bila diketahui
klien yang disiapkan untuk mengalami nyeri melalui penjelasan nyeri yang sesungguhnya akan dirasakan (cenderung lebih tenang dibanding klien yang penjelasan kurang/tidak terdapat penjelasan)
Bahas dengan dokter penggunaan analgetik yang tak mengandung efek hepatotoksi
kemungkinan nyeri sudah tak bisa dibatasi dengan teknik untuk mengurangi nyeri.
Keriteria Hasil: Menunjukkan tanda-tanda nyeri fisik dan perilaku dalam nyeri (tidak meringis kesakitan, menangis intensitas dan lokasinya)

Dx 3: Hypertermi berhubungan dengan invasi agent dalam sirkulasi darah sekunder terhadap inflamasi hepar.
Intervensi
Rasional
Monitor tanda vital : suhu badan
sebagai indikator untuk mengetahui status hypertermi
Ajarkan klien pentingnya mempertahankan cairan yang adekuat (sedikitnya 2000 l/hari) untuk mencegah dehidrasi, misalnya sari buah 2,5-3 liter/hari.
dalam kondisi demam terjadi peningkatan evaporasi yang memicu timbulnya dehidrasi
Berikan kompres hangat
menghambat pusat simpatis di hipotalamus sehingga terjadi vasodilatasi kulit dengan merangsang kelenjar keringat untuk mengurangi panas tubuh melalui penguapan
Anjurkan klien untuk memakai pakaian yang menyerap keringat
kondisi kulit yang mengalami lembab memicu timbulnya pertumbuhan jamur. Juga akan mengurangi kenyamanan klien, mencegah timbulnya ruam kulit.
Keriteria Hasil: Tidak terjadi peningkatan suhu

Dx 4: Keletihan berhubungan dengan proses inflamasi kronis sekunder terhadap hepatitis
Intervensi
Rasional
Jelaskan sebab-sebab keletihan individu
dengan penjelasan sebab-sebab keletihan maka keadaan klien cenderung lebih tenang
Sarankan klien untuk tirah baring
tirah baring akan meminimalkan energi yang dikeluarkan sehingga metabolisme dapat digunakan untuk penyembuhan penyakit.
Bantu individu untuk mengidentifikasi kekuatan-kekuatan, kemampuan-kemampuan dan minat-minat
memungkinkan klien dapat memprioritaskan kegiatan-kegiatan yang sangat penting dan meminimalkan pengeluaran energi untuk kegiatan yang kurang penting
Analisa bersama-sama tingkat keletihan selama 24 jam meliputi waktu puncak energi, waktu kelelahan, aktivitas yang berhubungan dengan keletihan
keletihan dapat segera diminimalkan dengan mengurangi kegiatan yang dapat menimbulkan keletihan
Bantu untuk belajar tentang keterampilan koping yang efektif (bersikap asertif, teknik relaksasi)
untuk mengurangi keletihan baik fisik maupun psikologis
Kriteria Hasil : pasien akan beradaptasi dengan keletihan dibuktikan oleh toleransi aktifitas, ketahanan dan status energi

Dx 5: Resiko tinggi kerusakan integritas kulit dan jaringan berhubungan dengan pruritus sekunder terhadap akumulasi pigmen bilirubin dalam garam empedu
Intervensi
Rasional
Pertahankan kebersihan tanpa menyebabkan kulit kering.
·         Sering mandi dengan menggunakan air dingin dan sabun ringan (kadtril, lanolin)
·         Keringkan kulit, jaringan digosok
kekeringan meningkatkan sensitifitas kulit dengan merangsang ujung syaraf

Cegah penghangatan yang berlebihan dengan pertahankan suhu ruangan dingin dan kelembaban rendah, hindari pakaian terlalu tebal
penghangatan yang berlebih menambah pruritus dengan meningkatkan sensitivitas melalui vasodilatasi
Anjurkan tidak menggaruk, instruksikan klien untuk memberikan tekanan kuat pada area pruritus untuk tujuan menggaruk

penggantian merangsang pelepasan hidtamin, menghasilkan lebih banyak pruritus

Pertahankan kelembaban ruangan pada 30%-40% dan dingin

pendinginan akan menurunkan vasodilatasi dan kelembaban kekeringan

Kriteria Hasil : Jaringan kulit utuh, penurunan pruritus.














Dx 6 : Risiko tinggi terhadap transmisi infeksi berhubungan dengan sifat menular dari agent virus
Intervensi
Rasional
Gunakan kewaspadaan umum terhadap substansi tubuh yang tepat untuk menangani semua cairan tubuh
·         Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan semua klien atau spesimen
·         Gunakan sarung tangan untuk kontak dengan darah dan cairan tubuh
·         Tempatkan spuit yang telah digunakan dengan segera pada wadah yang tepat, jangan menutup kembali atau memanipulasi jarum dengan cara apapun
pencegahan tersebut dapat memutuskan metode transmisi virus hepatitis
Gunakan teknik pembuangan sampah infeksius, linen dan cairan tubuh dengan tepat untuk membersihkan peralatan-peralatan dan permukaan yang terkontaminasi
teknik ini membantu melindungi orang lain dari kontak dengan materi infeksius dan mencegah transmisi penyakit
Jelaskan pentingnya mencuci tangan dengan sering pada klien, keluarga dan pengunjung lain dan petugas pelayanan kesehatan.
mencuci tangan menghilangkan organisme yang merusak rantai transmisi infeksi

Rujuk ke petugas pengontrol infeksi untuk evaluasi departemen kesehatan yang tepat
rujukan tersebut perlu untuk mengidentifikasikan sumber pemajanan dan kemungkinan orang lain terinfeksi
Kriteria Hasil : Tidak menunjukkan tanda-tanda infeksi.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar